Pesona Hutan Mangrove Baros



"Sore itu belasan burung tampak berlompatan menari dari ranting ke ranting lainnya. Di bawah rindang pepohonan, perahu perlahan membelah sungai Opak yang rimbun dengan hutan Mangrove. Ranting mangrove menyibak, terkena angin, mengiringi setiap perahu yang melintas"
Saat ke pantai Parangtiris, tidak lengkapnya rasanya bila tidak sekalian menyempatkan diri singgah di kerindangan hutan Mangrove Baros. Di sini, Anda dapat merasakan kesejukan angin yang berhembus tiada henti, sembari menyimak siulan angin bertiup dan hijuanya pepohonan sepanjang muara sungai Opak. Hutan Mangrove seluas 4 hektar, berpadu dengan area persawahan, seakan menjadikan simphoni alam nan sejuk dihati.
Dari atas Pondok Biru-bangunan rumah yang berfungsi untuk pos pengamatan yang dicat warna biru-sejauh mata memandang, hamparan biru air laut berhias buih putih  memecah laguna. Padu padan birunya laut dengan hijuanya dedaunan ini, mampu menciptakan panorama alam yang indah.
Hutan Mangrove BarosSelain dari atas Pondok Biru, cara tak kalah asyik menikmati panorama alam Baros, adalah dengan langsung berperahu membelah dan menerjang air sungai. Saat itulah, bukan hanya kesejukan yang didapatkan, Anda juga akan  menyaksikan puluhan burung bertengger di ranting yang sesekali berterbangan menari di udara.
Ketua Seksi Edu Wisata Hutan Mangrove Baros, Handoko mengatakan disamping sebagai wisata konservasi alam dengan menanam berbagai jenis tumbuhan bakau, pengunjung dapat melengkapi perjalanan wisata dengan mengambil beberapa paket. Salah satunya, menyusuri hutan Mangrove dengan perahu di sepanjang muara sungai Opak sejauh 1,5 kilometer.
Dengan menumpang perahu berkapasitas hingga 20 orang untuk anak-anak atau 14 orang dewasa, pengunjung dapat menikmati keindahan dan rindangnya hutan Mangrove. Bahkan menyelami keunikannya. Menyusuri sungai di pagi atau sore hari, pengunjung dapat menyaksikan aneka jenis tumbuhan serta burung, penghuni hutan Mangrove ini.
”Ada berbagai jenis tumbuhan yang hidup di sepanjang hutan Mangrove, seperti Rhizophora, Avicennia, Brugueira dan Nypha. Ada juga 49 macam burung  misalkan Gelodok, Uca, Seylla, berbagai jenis Mollusca dan tentu burung kuntul putih serta hitam,” kata Ndoko.
Konservasi dan Pengamatan Burung
Selain wahana wisata alam dan juga pengenalan ekologi muara sungai, keberadaan hutan Mangrove juga sebagai konervasi alam. Banyak manfaat hutan Mangrove e ini. Diantaranya untuk meredam laju abrasi, juga meredam sekitar 50-60 persen gelombang tsunami. Mangrove juga menurunkan kadar gas karbondioksida di udara serta menetralisir bahan kimia jahat yang mencermati rawa pantai.Hutan Mangrove Baros
Mangrove menjadi nursery groynd bagi udang, kepiting, kerang serta ikan.  Baros  juga digunakan sebagai wahana pengamatan burung. Setiap tiga bulan sekali Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) serta komunitas burung Yogyakarta mengadakan pengamatan di kawasan ini.
Promo paket wisata
Handoko juga mengatakan hingga akhir 2016, Eko-Edu Wisata Hutan Mangrove Baros menawarkan paket wisata senilai Rp 65.000. Paket wisata tersebut meliputi keliling area persawahan dan desa dengan kereta mini sejauh 1,5 km, belajar Hibrid, belajar tambak udang Vaname, naik perahu wisata, melakukan aktivitas nelayan, yakni mencari ikan di sungai, menangkap ikan di sawah, membuat telur asin dan tentunya menanam pohon.
Rute
Akses menuju hutan Mangrove Baros Kretek dapat ditempuh baik melalui jalan Parangtritis maupun jalan Bantul. Bila memilih jalur Parangtritis pertigaan pasar Kretek belok kanan, sampai SMA Kretek belok kiri. Sedangkan jika melewati jalan Bantul, pertigaan pasar Celep belok kanan, pertigaan samping SMA Kretek belok kanan lagi dan ikuti petunjuk jalan.
Latest

2 komentar

iya, terimaksih sudah berkunjung :)

Jagalah Kesopanan bagai bertamu di rumah orang,tidak boleh komentar dengan kata-kata yang kotor.
EmoticonEmoticon